Coen 100 gulden, perhatikan prefiks, tanda tangan dan tanggal cetak
Uang kertas terbitan De Javasche Bank sampai dengan seri wayang memiliki beberapa ciri:
1. Nomor seri, terdiri dari prefiks 2 huruf diikuti 5 angka yang selalu dimulai dengan angka 0
2. Tanggal dicetak, BATAVIA diikuti tanggal, bulan dan tahun cetak
3. Tanda tangan oleh sekretaris dan presiden DJB
4. Kode kontrol, terletak di bagian belakang uang di sudut kanan bawah (tidak terdapat pada seri wayang)
Nomor Kode Kontrol pada sudut kanan bawah uang
Semua ciri uang tersebut ternyata bukannya tanpa arti, ada rahasia yang terkandung didalamnya. Dengan memperhatikan dan mempelajarinya secara seksama maka kita akan mengetahui banyak sekali hal2 yang sebelumnya tidak pernah diungkapkan. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menggugah kesadaran teman-teman semua bahwa begitu banyak yang dapat kita pelajari dari barang-barang koleksi kita.
Para kolektor senior melalui sesepuh kita bapak Adi Pratomo, bapak Uno, bapak Sugiana, bapak Ong Pohan dan lain-lain telah berinisiatif untuk mendata semua uang2 kertas terbitan De Javasche Bank dan membuat tabel induk. Dari tabel induk tersebut dapat diketahui dengan jelas apa makna dan hubungan dari prefiks, tanggal, kode kontrol dan tanda tangan. Tulisan ini akan mencoba untuk menjelaskan secara singkat rahasia dibalik kode2 tersebut yang rupanya selama ini tidak pernah dibuka untuk umum. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih untuk pak Adi Pratomo untuk izinnya menggunakan data2 yang diambil dari Jurnal Rupiah. Silahkan dibaca dengan baik, semoga bermanfaat bagi kita semua.
Hubungan antara nomor kode kontrol dengan prefiks
Saya memiliki 5 lembar pecahan Coen 10 gulden, masing-masing adalah:1. Prefiks MS, tanggal 26/04/1930, nomor kode kontrol 15607
2. Prefiks MJ, tanggal 25/04/1930, nomor kode kontrol 15599
3. Prefiks MO, tanggal 26/04/1930, nomor kode kontrol 15604
4. Prefiks MN, tanggal 25/04/1930, nomor kode kontrol 15603 dan
5. Prefiks LX, tanggal 24/04/1930, nomor kode kontrol 15587
Sepintas kita akan bingung, dan angka2 tersebut sepertinya tidak berarti apa-apa. Tetapi benarkah demikian? Coba kita susun kelima uang tersebut berdasarkan nomor kode kontrol, dari kecil ke besar. Kita lihat di tabel berikut:
Tabel 1. Kode kontrol, tanggal dan prefiks setelah diurutkan
Apa yang kita dapatkan? Mulai kelihatan bentuknya, setidaknya terlihat bahwa semakin besar nomor kode kontrol, semakin besar prefiksnya (1). Tetapi hal ini belum membuktikan apa-apa bukan?
Baik, mari kita lihat uang lainnya. Saya juga memiliki 4 lembar uang Coen 500 gulden dengan prefiks sama yaitu NY. Keempat uang tersebut memiliki tanggal cetak yang sama dan setelah dibandingkan nomor kode kontrolnya ternyata.................. sama semua!
Pertama, prefiks yang sama memiliki nomor kode kontrol yang sama atau
Kedua, tanggal cetak yang sama yang memiliki nomor kode kontrol yang sama.
Yang mana yang benar?
Coen 500 gulden dengan prefiks sama (NY) ternyata memiliki nomor kode kontrol yang sama pula
Apakah ada hubungan antara nomor kode kontrol dengan prefiks. bila ada berupa apakah hubungan tersebut? Mari kita bahas jawabannya.
Dari tabel 1, kita lihat bahwa untuk prefiks MN kode kontrolnya 15603, prefiks MO yang urutan abjadnya naik satu tingkat memiliki kode kontrol yang juga naik satu angka menjadi 15604.
15603 adalah MN
15604 adalah MO
Kalau kita lanjutkan lagi :
15605 mungkin adalah MP
15606 mungkin adalah MQ
15607 seharusnya MR, tetapi kenapa menjadi MS?
Berarti ada kemungkinan salah satu dari ketiga prefiks antara MO dengan MS tidak dipakai. Apakah P,Q atau R?
Setelah diteliti dari tabel induk ternyata memang benar bahwa prefiks Q tidak pernah dipergunakan pada uang terbitan De Javasche Bank (2). Dengan demikian urutan yang kita buat menjadi tepat:
15603 adalah MN
15604 adalah MO
15605 hampir dapat dipastikan adalah MP
15606 yang seharusnya MQ hampir dapat dipastikan menjadi MR dan
15607 adalah MS
Melihat daftar di atas, kita ternyata bisa mengisi bagian-bagian yang kurang dengan hanya menerkanya saja. Karena seri MO dan MS bertanggal sama tetapi memiliki nomor kode kontrol yang berbeda maka pertanyaan di atas bisa kita jawab dengan yakin bahwa : Satu nomor kontrol adalah untuk satu prefiks atau tepatnya, prefiks yang sama akan memiliki nomor kode kontrol sama (3). Tanggal cetak yang sama tidak berarti memiliki prefiks dan nomor kode kontrol yang sama.
Setelah kita membuat urutan ke bawah dari MN ke MS, sekarang kita mencoba untuk membuat urutan ke atas, naik ke urutan sebelumnya:
Diketahui 15587 adalah LX
15588 kemungkinan adalah LY
15589 kemungkinan adalah LZ
15590 kemungkinan adalah MA
15591 untuk MB, 15592 untuk MC, 15593 untuk MD, 15594 untuk ME
15595 untuk MF, 15596 untuk MG, 15597 untuk MH, 15598 untuk MI dan
15599 adalah MJ (sesuai!!!)
Diteruskan dengan
15600 adalah MK, 15601 adalah ML dan 15602 untuk MM.
Setelah dilanjutkan dengan 15603 untuk MN dan seterusnya sesuai dengan daftar yang sebelumnya kita buat, maka lengkaplah daftar kita. Kita dapat menyusun nomor kode kontrol sebanyak 21 jenis dari LX ke MS hanya berdasarkan 5 lembar uang kertas saja.
Untuk membuktikannya, kita lihat prefiks lainnya dari pecahan yang sama, bila diketahui 16134 untuk TF dan 16146 untuk TS. Kita coba buat urutannya:
Tabel 2. Kita dapat membuat urutan kode kontrol berdasarkan 2 prefiks yang berdekatan
Dari data di atas tampak bahwa pada setiap tanggal cetak, bisa terdapat lebih dari satu prefiks(4). Dan dari tabel induk dapat dibuktikan bahwa hal tersebut adalah benar. Pecahan kecil yaitu 5 dan 10 gulden, dalam satu tanggal cetak bisa memiliki 10 prefiks. Sedangkan untuk pecahan besar satu tanggal cetak hanya memiliki satu prefiks.
Pertanyaan berikutnya, apakah kenaikan nomor kode kontrol selalu sebanding dengan kenaikan prefiks, yaitu satu banding satu? Jawabannya adalah TIDAK. Ada suatu saat, dimana kenaikan satu abjad prefiks TIDAK SELALU diikuti kenaikan satu angka nomor kode kontrol (5). Ada rumus lain yang belum sepenuhnya dimengerti. Kita lihat contohnya untuk pecahan Coen 10 gulden:
Tabel 3. Kenaikan nomor kode kontrol yang tidak diketahui rumusnya
Seharusnya dari UZ ke VD hanya mengalami kenaikan 4 angka, tetapi nomor kode kontrol naik sebesar 39 angka. Kuncinya ada di prefiks VA, VB dan VC yang sampai saat ini belum diketemukan. Disinilah peran teman2 semua untuk membantu melengkapi tabel induk sehingga akhirnya kita bisa memecahkan masalah ini bersama.
Hubungan antara tanggal cetak dengan prefiks
Disebutkan di atas bahwa pada pecahan kecil bisa terdapat 10 prefiks dalam satu tanggal cetak. Contoh diambil dari tabel induk untuk pecahan Coen 10 gulden :
2 Januari 1930 : IE-IF-IG-IH-II-IJ-IK-IL-IM-IN
3 Januari 1930 : IO-IP-IR-IS-IT-IU-IV-IW-IX-IY
4 Januari 1930 : IZ-JA-JB-JC-JD-JE-JF-JG-JH-JI
Tetapi untuk pecahan besar, hanya dicetak satu prefiks perhari, contoh di bawah diambil dari pecahan Coen 50 gulden:
Tampak dari tabel di atas bahwa setiap hari Coen 50 gulden hanya dicetak satu prefiks, kecuali untuk hari minggu dan hari libur. Sehingga dengan mengurutkannya kita menjadi tahu hari-hari libur yang berlaku di jaman tersebut, seperti misalnya hari Kamis tanggal 5 April 1928 dimana prefiks Coen 10 gulden melompat dari ZR (Rabu, 4 April 1928) menjadi ZS (Jumat, 6 April 1928), yang menurut pak Sugiana hari tersebut merupakan hari raya masyarakat Tionghoa di Hindia Belanda yaitu Qing Ming (Ceng Beng). Sangat mungkin banyak diantara para pekerja percetakan merupakan orang Tionghoa yang ikut merayakannya sehingga percetakan diliburkan.
Hubungan antara tanda tangan dengan prefiks
Dengan dikumpulkannya ratusan bahkan ribuan data dari uang-uang Coen, maka dapat dibuat hubungan antara variasi tanda tangan dengan prefiks. Tabel di bawah menampilkan hubungan tersebut:
Coen 200 gulden memiliki 3 variasi tanda tangan yaitu Lighart untuk prefiks RH-RN, Van Rossem untuk RO-SN dan Praasterink untuk prefiks SO-SP. Jadi bisa disimpulkan bahwa secara teori tanda tangan Coen 200 Praasterink jauh lebih langka dibandingkan Lighart.
.
Untuk Coen 300 gulden, karena terbatasnya data, untuk sementara hanya ditemukan satu prefiks saja, yaitu OS. Apakah ada prefiks lain atau tanda tangan lainnya, sampai saat ini belum diketahui.
Coen 500 gulden memiliki 2 tanda tangan yaitu Van Rossem (NU-OD) dan Praasterink (OE-OH) dan terakhir Coen 1000 juga memiliki dua tanda tangan yaitu Van Rossem (MU-ND) dan Praasterink (NE). Sedangkan untuk prefiks NF masih tanda tanya.
Dengan mengetahui jumlah prefiks, berarti kita bisa menghitung jumlah beredarnya uang2 tersebut, urutannya adalah sebagai berikut :
1. Coen 300 (1)
2. Coen 1000 Praasterink (1 atau 2 prefiks)
3. Coen 200 Praasterink (2)
4. Coen 500 Praasterink (4)
5. Coen 200 Lighart (6)
6. Coen 500 Van Rossem yang sebanding dengan Coen 1000 Van Rossem (10)
7. Coen 200 Van Rossem (24)
Jadi dengan ini terbukti bahwa pecahan Coen 300 gulden adalah yang terlangka karena hanya memiliki satu prefiks (OS) yang bila dicetak penuh berarti hanya berjumlah 9999 lembar. Dengan berlalunya waktu, timbulnya perang dunia kedua, penjajahan Jepang, gunting Sarifudin, pemberontakan RMS, PRRI, rayap, gempa bumi, banjir dan beribu faktor lainnya, berapa banyak yang bisa selamat sampai saat ini secara utuh?
Hal ini pula yang mungkin menjadi penyebab mengapa Coen 200 Lighart yang secara teori lebih banyak dicetak tetapi dilapangan justru lebih sukar ditemukan dibandingkan sepupunya Praasterink.
Sekarang kita membahas bagian terakhir dari seri Coen, setelah diurutkan prefiksnya mulai dari tanggal termuda sampai tertua, kemudian digabungkan dengan seri sebelumnya (Coen Mercurius) dan seri sesudahnya (wayang). Terlihat adanya suatu kesinambungan prefiks, untuk jelasnya saya tampilkan contoh pecahan 500 gulden dari seri Coen Mercurius sampai wayang. Perhatikan gambar di bawah ini:
Perhatikan prefiks yang berlanjut
Perhatikan prefiks yang berlanjut
Coen Mercurius 500 gulden pada gambar memiliki prefiks NT
Coen 500 gulden memiliki prefiks NY, NZ, OC, OD, OF dan OH
Wayang 500 gulden memiliki prefiks OL
Dari gambar tersebut dapat kita lihat dengan jelas bahwa prefiks pada pecahan yang sama ternyata bersambung dari seri sebelumnya ke seri sesudahnya (6). Maka dapat disimpulkan bahwa prefiks pada seri Coen tidak dimulai dari AA tetapi lanjutan dari seri Coen Mercurius dan terus berlanjut ke seri wayang.
Untuk jelasnya saya tampilkan daftar pecahan 1000 gulden yang diambil dari tabel induk kumpulan pak Adi Pratomo.
Prefiks berlanjut terus tanpa terputus sampai seri wayang. Hanya meninggalkan satu misteri di prefiks NF yang merupakan peralihan dari seri Coen ke wayang. Sampai saat ini belum pernah terdata baik uang Coen 1000 ataupun wayang 1000 yang memiliki prefiks NF. Bila ada satu saja bukti otentik keberadaan prefiks ini maka daftar tersebut akan menjadi utuh. Bila ada diantara teman-teman yang mengetahuinya silahkan hubungi penulis.
Kesimpulan yang dapat kita tarik adalah:
1. Setiap lembar uang kertas seri JP Coen dan seri2 sebelumnya memiliki kode kontrol
2. Setiap nomor seri terdiri dari 2 prefiks dan 5 angka yang selalu dimulai dengan angka 0
3. Seri pengganti kemungkinan dengan menggunakan angka 1 sebagai angka pertama, tetapi sampai saat ini saya belum pernah menemukannya.
4. Kode kontrol berhubungan dengan prefiks dan tanggal cetak yaitu:
- Semakin besar nomor kode kontrol semakin besar prefiksnya
- Prefiks Q tidak dipergunakan
- Prefiks yang sama memiliki nomor kode kontrol yang sama pula
- Setiap satu tanggal cetak bisa terdapat lebih dari satu prefiks
- Ada rumus kode kontrol yang belum bisa dimengerti
- Prefiks berlanjut dari seri sebelumnya ke seri sesudahnya
5. Pecahan kecil dicetak sampai 10 prefiks perhari, sedangkan pecahan besar hanya satu prefiks untuk satu tanggal cetak
6. Dengan mengurutkannya maka dapat ditentukan variasi tanda tangan yang ada dan jumlah prefiksnya
7. Masih banyak prefiks2 yang belum terdata sehingga dibutuhkan kerjasama antar kolektor untuk melengkapinya.
Demikian penjelasan tentang seri JP Coen, semua rahasia yang terkandung di dalam seri tersebut dikupas tuntas walau secara singkat. Saya sadar bahwa pasti ada kesalahan atau kekurangannya karena terus terang saya sendiri cukup repot untuk mengumpulkan bahan-bahannya. Riset yang ditampilkan di tulisan ini dilakukan sudah sejak dahulu oleh para senior, saya hanya mengutipnya saja. Semoga saja tulisan ini tidak sia-sia dan bermanfaat untuk kita semua.
Salam numismatik
Jakarta 10 Juni 2010
Kritik dan saran hubungi arifindr@gmail.com
Sumber:
1. Jurnal Rupiah
2. KUKI
3. Katalog Mevius
4. Katalog Pick
5. Thelawnet (coinpeople)
6. Sumbangan saran, gambar, tabel dari teman-teman kolektor
7. Koleksi pribadi
No comments:
Post a Comment