Emisi 1975
Terdiri dari tiga pecahan yaitu 1000, 5000 dan 10000 rupiah
Pecahan 1000 rupiah
Bergambar pangeran Diponegoro, mirip dengan seri Diponegoro 1971 yang tidak jadi diterbitkan, tetapi berbeda ukuran dan watermark.
Bernilai jual sekitar Rp. 10.000,- (fine) s/d Rp. 75.000,- (UNC)
Diponegoro 1000 rupiah (1975) bertanda air Gajah Mada
Pecahan 5000 rupiah
Bergambar penjala ikan/nelayan, berharga sekitar Rp. 250.000,- (UNC)
Nelayan 5000 rupiah 1975
Pecahan 10000 rupiah
Mempunyai motif dan gambar yang sangat menarik berupa relief candi Borobudur di bagian depan dan barong di bagian belakang sehingga sangat digemari oleh kolektor mancanegara. Sangat sulit menemukan yang berkondisi sempurna, harga jual cukup tinggi berkisar di angka Rp.600.000,- perlembar UNC
Barong 10000 rupiah 1975
Emisi 1977
Terdiri dari pecahan 100 dan 500 rupiah
Pecahan 100 rupiah
Bergambar badak jawa, bernilai sekitar Rp.10.000,- perlembar UNC
Badak 100 rupiah 1977
Pecahan 500 rupiah
Bergambar wanita dengan bunga anggrek, relatif mudah ditemukan sehingga hanya berharga sekitar Rp.30 ribu perlembar UNC.
Bunga anggrek 500 rupiah 1977
Emisi 1979
Hanya terdiri dari satu pecahan yaitu 10.000 rupiah gamelan. Bernilai jual sekitar Rp.100 ribu perlembar UNC.
Gamelan 10000 rupiah (1979)
Selama periode tahun 1970 an, Bank Indonesia mengeluarkan 6 macam pecahan yang terdiri dari : 1000 Diponegoro, 5000 nelayan, 10000 barong, 100 badak, 500 anggrek dan 10000 gamelan. Dari ke 6 macam uang kertas ini yang paling sulit ditemukan dan tentu saja bernilai paling tinggi adalah pecahan 10000 barong.
1 comment:
Saat ini harga uang kuno 10rbu barong brapa ya?
Post a Comment