Friday, April 25, 2014

1992 - 1999

Sebelum tahun 1990 an di bagian bawah setiap uang kertas tercantum kata2 seperti berikut:







HERU SOEROSO DEL pada pecahan 100 rupiah 1984







SOERIPTO DEL pada pecahan 500 rupiah 1988



Kata Del berasal dari kata delineavit yang berarti "di gambar oleh", sehingga Soeripto DEL artinya "di gambar oleh Soeripto" demikian juga dengan Heru Soeroso DEL artinya "di gambar oleh Heru Soeroso".

Tetapi sejak memasuki tahun 1990 an, maka uang kertas kita tidak lagi mencantumkan kata-kata tersebut, dan sebagai gantinya tercantum tahun cetak




Pecahan 100 rupiah 1992 tahun cetak 1992





Pecahan 100 rupiah 1992 tahun cetak 1994





Pecahan 100 rupiah 1992 tahun cetak 2000


Sehingga untuk satu jenis uang kertas pecahan yang sama terdapat berbagai macam tahun cetak. Harga setiap tahun cetak tidaklah sama, ada tahun cetak tertentu yang berharga lebih tinggi dibandingkan tahun2 lainnya. Biasanya penulisan tahun cetak di buku-buku katalog adalah sebagai berikut: Misalnya untuk pecahan 100 rupiah 1992 tahun cetak 1994 maka ditulis sebagai 1992/1994.

























Peluncuran uang baru 1 Desember 1992



Pecahan 100 rupiah 1992.

Bergambar perahu layar (phinisi), sehingga uang ini sering disebut sebagai 100 PL.

Terdiri dari 8 tahun cetak:
1992/1992 (termahal)
1992/1993
1992/1994
1992/1995
1992/1996
1992/1997
1992/1999
1992/2000 (tahun cetak terakhir)


Harga perlembar UNC tahun cetak 1993 dst adalah Rp. 500 s/d Rp. 700,- sedangkan untuk tahun cetak 1992/1992 sekitar Rp. 1000 s/d Rp. 2000,- perlembar. Tahun cetak yang sama dengan tahun emisi (contoh 1992/1992) biasanya berharga lebih mahal dibandingkan yang lainnya.



Pecahan 500 rupiah 1992



Bergambar orang utan dan terdiri dari 8 tahun cetak:

1. 1992/1992
2. 1992/1993
3. 1992/1994
4. 1992/1995
5. 1992/1996
6. 1992/1997
7. 1992/1999



Harga perlembar UNC tahun cetak 1992/1992 sekitar Rp. 4000,- sedangkan tahun2 lainnya sekitar Rp. 1000,-


Pecahan 1000 rupiah 1992




Bergambar danau toba di bagian depan dan lompat batu di bagian belakang.

Terdiri dari 9 tahun cetak:

1. 1992/1992
2. 1992/1993
3. 1992/1994
4. 1992/1995
5. 1992/1996
6. 1992/1997
7. 1992/1998
8. 1992/1999
9. 1992/2000

Harga tahun cetak 1992/1992 sekitar Rp. 20.000,- sedangkan yang lainnya sekitar Rp. 10.000,-



Pecahan 5000 rupiah 1992



Bergambar alat musik sasando, terdiri dari 10 tahun cetak:

1. 1992/1992
2. 1992/1993
3. 1992/1994
4. 1992/1995
5. 1992/1996
6. 1992/1997
7. 1992/1998
8. 1992/1999
9. 1992/2000
10.1992/2001

Harga tahun cetak 1992/1992 sekitar Rp. 25.000,- sedangkan tahun2 lainnya sekitar Rp. 10.000,-



Pecahan 10000 rupiah 1992




Bergambar Sultan HamengkubuwonoIX, terdiri dari 7 tahun cetak:

1. 1992/1992
2. 1992/1993
3. 1992/1994
4. 1992/1995
5. 1992/1996
6. 1992/1997
7. 1992/1998

Harga perlembar UNC sekitar Rp. 35.000,-




Pecahan 20000 rupiah 1992



Bergambar burung cendrawasih, tetapi tanpa benang pengaman berwarna perak seperti yang terdapat pada penerbitan 1995. Terdiri dari 4 tahun cetak:

1. 1992/1992
2. 1992/1993
3. 1992/1994
4. 1992/1995

Harga perlembar menurut katalog KUKI adalah Rp. 55.000,- tetapi menurut Standard Catalog edisi ke 10, tajhun cetak1992/1992 berharga $22.5 dan yang lainnya sekitar $20



Pecahan 50000 rupiah 1993





Terbuat dari kertas dan bergambar Bapak Pembangunan Indonesia, yaitu mantan presiden kita bapak Soeharto. Hanya terdiri dari 2 tahun cetak yaitu:

1. 1993/1993
2. 1993/1994

Harga perlembar UNC sekitar Rp. 75.000,- s/d Rp. 100.000,-








































Artikel penerbitan uang Rp.50.000 Suharto pada tgl 1 Maret 1993




Pecahan 50000 rupiah penerbitan khusus 1993



Terbuat dari polymer dengan hologram bergambar bapak Soeharto. Dicetak di Australia dan merupakan uang polymer (plastik) Indonesia pertama. Nomor seri uang ini selalu dimulai dengan abjad ZZ diikuti abjad lainnya berurutan dari A s/d Z.




Harga perlembar sekitar Rp. 75.000,- tetapi bila berikut folder menjadi lebih mahal lagi

Bagian depan folder
.



Bagian tengah folder berisi uang polymer dan penjelasannya


























Waktu pertama kali diterbitkan, uang polimer ini ditujukan untuk dikoleksi dan dijual Rp100.000 perlembar berikut foldernya. Tetapi karena sepi peminat, dikemudian hari ternyata uang ini diedarkan biasa secara masal dengan nilai sama dengan nominalnya. Mengakibatkan para kolektor yang sudah terlanjur membelinya  menjadi kecewa.



Pecahan 20000 1995





Mempunyai gambar yang mirip dengan emisi 1992 tetapi terdapat benang pengaman berwarna perak. Terdiri dari 4 tahun cetak:

1. 1995/1995
2. 1995/1996
3. 1995/1997
4. 1995/1998

Berharga sekitar Rp. 50.000,- perlembar UNC




Pecahan 50000 rupiah 1995






Terbuat dari kertas dan mempunyai 4 jenis tahun cetak:

1. 1995/1995
2. 1995/1996
3. 1995/1997
4. 1995/1998

Harga lebih murah sedikit dibandingkan emisi 1993.




Pecahan 10000 rupiah 1998





Bagian muka bergambar Tjut Njak Dhien dan terdiri dari 6 tahun cetak:

1. 1998/1998
2. 1998/1999
3. 1998/2000
4. 1998/2001
5. 1998/2002
6. 1998/2003

Harga sekitar Rp.20.000 perlembar UNC



Pecahan 20000 rupiah 1998



Terdiri dari 6 tahun cetak:

1. 1998/1998
2. 1998/1999
3. 1998/2000
4. 1998/2001
5. 1998/2002
6. 1998/2003

Harga sekitar Rp.30.000 per lembar UNC



Pecahan 50000 rupiah 1999






Bergambar WR Soepratman mempunyai 4 tahun cetak

1. 1999/1999
2. 1999/2000
3. 1999/2001
4. 1999/2002

Harga sekitar Rp.60.000/lembar UNC




Pecahan 100000 rupiah polymer





Bergambar Sukarno Hatta, dan merupakan uang polymer kedua yang diterbitkan oleh Indonesia. Sampai saat ini sekitar 36 negara yang sudah menerbitkan uang berbahan dasar polymer, sehingga mengoleksi uang polymer sudah menjadi cabang numismatik tersendiri.
Untuk penjelasan yang lebih lanjut tentang uang polymer silahkan buka website berikut:
http://www.polymernotes.org/

Dalam menerbitkan uang polymer, Indonesia mempunyai maksud tertentu, dan inilah penjelasannya:

Bank Indonesia issues plastic money Rp. 100,000

No. 1/101/BGub/Humas



Press Release

Bank Indonesia issues plastic money Rp. 100.000,-



Bank Indonesia will issue money in Rp 100.000 denomination on November 1, 1999 as an official payment instrument. "The money will be made of polymer substrate (plastic) that lasts longer and is more difficult to be counterfeited than paper," quoted from Bank Indonesia Governor Syahril Sabirin today in Jakarta. To avoid money frauds, the money is completed with anti counterfeiting visible and touchable element to enable the public being familiar with originality of the money.



The Governor explains that the issuance of new emission money is to ease and to accelerate cash transactions. The main picture in front of the money will be Dr. Ir. Soekarno and Dr. H. Mohammad Hatta, while on the other side will be the House of Representatives building, aimed at promoting our appreciation to both and the supreme institution for their democratic value.



The issuance is announced in the State Gazette of 1999 No. 206, while banks, post offices and other public related offices all over Indonesia will receive posters of the money as an announcement of the issuance in their offices and other public areas. It is also available at 
Bank Indonesia web site.



Jakarta, 27 October 1999



BIRO GUBERNUR



Perry Warjiyo

Kepala Biro








Pecahan ini hanya terdiri dari satu emisi saja yaitu 1999. Harga UNC di pasaran internasional sudah sekitar $17 s/d $20 (Juli 2008).


Kesimpulan dari uang dekade 1990 an :
1. Terdapat 2 pecahan yang terbuat dari polymer
2. Terdapat 2 pecahan yang bergambar sama tetapi berbeda tahun penerbitan yaitu 50000 Suharto dan 20000 cendrawasih
3. Masing2 pecahan terdapat banyak tahun cetak yang berbeda satu dengan lainnya, sehingga harganyapun berbeda-beda juga






3 comments:

syarif..syarif! said...

Dear Admin,

POLYMER BANK NOTES OF THE WORLD itu sebenarnya lembaga atau organisasi apa ya? mengapa dan bagaimana lembaga itu dapat memberikan nilai terhadap mata uang polymer ?
btw, saya ada uang polymer 100.000,- sebanyak 2 brut, apakah bisa saya jual dengan harga sesuai referensi katalog dari lembaga tsb?
terakhir... kemana jika saya ingin menjualnya?

terima kasih,
syarif-hidayat.rendusara@live.com

Johan Supriyanto said...

uang kuno polymer memang top

Unknown said...

terima kasih